Tuesday, May 6, 2025

Komunitas Salihara Menjadi Pusat Seni dan Intelektual di Jakarta

 

Foto: Alinear.com

Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, Komunitas Salihara hadir sebagai oase bagi para pencinta seni dan pemikir bebas. Didirikan pada 8 Agustus 2008 oleh Goenawan Mohamad bersama rekan-rekannya, komunitas ini menjadi pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di Indonesia. Berlokasi di Jalan Salihara No. 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Komunitas Salihara tidak hanya menjadi tempat pertunjukan seni, tetapi juga ruang dialog dan refleksi intelektual.

Cikal bakal Komunitas Salihara berakar dari Komunitas Utan Kayu yang didirikan pada tahun 1994. Komunitas ini merupakan wadah bagi sastrawan, seniman, wartawan, dan intelektual yang ingin memelihara kebebasan berpikir dan berekspresi. Dengan semakin berkembangnya aktivitas seni dan budaya, kebutuhan akan ruang yang lebih representatif mendorong pendirian Komunitas Salihara.

Komunitas Salihara mengusung semangat untuk menjaga kebebasan berpikir dan berekspresi, menghormati perbedaan, serta menumbuhkan dan menyebarkan kekayaan artistik dan intelektual. Dalam menjalankan misinya, komunitas ini membuka ruang bagi berbagai bentuk kesenian dan pemikiran, menjadikannya sebagai tempat bertemunya beragam latar belakang dan ide.

Kompleks Komunitas Salihara terdiri dari beberapa bangunan utama, termasuk Teater Salihara, Galeri Salihara, dan Anjung Salihara yang mencakup Studio Tari, Studio Musik, Wisma Seni, Teater Anjung, serta ruang serbaguna dan perkantoran. Salah satu fitur uniknya adalah teater Black Box yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan, dilengkapi dengan sistem pencahayaan canggih dan kapasitas penonton sekitar 400 orang.

Komunitas Salihara menyelenggarakan berbagai program seni dan budaya secara rutin, antara lain:

·       SIPFEST (Salihara International Performing Arts Festival): Festival seni pertunjukan internasional yang menampilkan berbagai pertunjukan dari dalam dan luar negeri.

·       LIFEs (Literature & Ideas Festival): Festival sastra dan ide yang menghadirkan diskusi, pameran, dan pertunjukan yang mengeksplorasi hubungan antara sastra dan pemikiran.

·       Helateater dan Helatari: Program dua tahunan yang memberikan ruang bagi pelaku teater dan tari untuk menampilkan karya mereka, seperti tema "Teater Objek" dalam Helateater 2023.

·       Jazz Buzz Salihara: Konser musik jazz yang menampilkan musisi ternama Indonesia, seperti Tohpati Bertiga dan Sri Hanuraga.

·       Seri Kuliah Umum Salihara: Kelas dan diskusi yang membahas berbagai topik, termasuk filsafat dan isu-isu kontemporer.

Komunitas Salihara juga dikenal dengan program edukasinya, seperti kelas filsafat yang membahas hubungan antara manusia dan dunia digital. Kelas ini mengajak peserta untuk memahami perubahan dan kenyataan masa kini melalui perspektif filsafat, dengan materi seperti "Zen, Ilusi Ego dan Internet" serta "Nietzsche dan Cyborg".

Sebagai pusat seni independen, Komunitas Salihara berkomitmen untuk memelihara kebebasan berpikir dan berekspresi. Dengan membuka ruang bagi berbagai bentuk kesenian dan pemikiran, komunitas ini menjadi tempat bertemunya beragam latar belakang dan ide, menciptakan lingkungan yang inklusif dan dinamis.

Komunitas Salihara telah membuktikan dirinya sebagai pusat seni dan budaya yang tidak hanya menampilkan pertunjukan berkualitas, tetapi juga menjadi ruang dialog dan refleksi intelektual. Dengan berbagai program dan fasilitasnya, komunitas ini terus berkontribusi dalam memperkaya kehidupan seni dan budaya di Jakarta, serta menjaga semangat kebebasan berpikir dan berekspresi

 

Bacaan Wajib Generasi Z untuk Masa Depan yang Cerah

  Membaca merupakan salah satu cara terbaik bagi generasi muda untuk memperluas wawasan, memperkaya pemikiran, dan menemukan inspirasi dalam...