Foto: Antara
Balai Pustaka menyelenggarakan pameran dan bazar buku bertajuk Parade Masa di Gedung Balai Pustaka, Matraman, Jakarta Timur, mulai 17 Mei hingga 1 Juni 2025. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan menjadi kesempatan untuk melihat kembali jejak literasi Indonesia dari masa ke masa.
Direktur Utama
Balai Pustaka, Achmad Fachrodji, menjelaskan bahwa Parade Masa diadakan sebagai
bagian dari perayaan menuju usia ke-108 Balai Pustaka pada 22 September 2025.
Dalam pameran ini, para pengunjung dapat menemukan berbagai koleksi karya
sastra legendaris yang telah diterbitkan oleh Balai Pustaka selama lebih dari
satu abad.
Mengusung tema
Jelajah Jejak Literasi dari Masa ke Masa, acara ini menampilkan buku-buku
berpengaruh yang menjadi bagian dari sejarah sastra Indonesia. Beberapa karya
klasik yang dipamerkan antara lain Azab dan Sengsara, Siti Nurbaya, Salah
Asuhan, Sengsara Membawa Nikmat, dan Layar Terkembang. Buku-buku ini dikenal
luas dan masih memiliki relevansi dalam dunia literasi Indonesia hingga kini.
Selain pameran,
pengunjung juga dapat menikmati bazar buku dengan promo besar-besaran. Balai
Pustaka menawarkan diskon hingga 95 persen untuk berbagai buku yang dijual,
serta paket All You Can Read yang dibanderol Rp125 ribu. Buku-buku yang
tersedia mencakup genre yang beragam, mulai dari novel legendaris Indonesia
hingga buku budaya, hukum, sains, pendidikan, sejarah, dan biografi.
Tidak hanya
sekadar pameran dan bazar, Parade Masa juga menghadirkan berbagai kegiatan lain
yang bertujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap literasi dan seni.
Pengunjung dapat mengikuti diskusi sastra, bedah buku, panggung apresiasi,
hingga pertunjukan seni budaya yang melibatkan berbagai seniman dan budayawan.
Menurut Achmad,
acara ini akan berlanjut dengan tema yang berbeda sepanjang tahun. Setelah
Parade Masa pertama, Balai Pustaka akan menggelar Parade Masa 2 pada 3 Juli
untuk memperingati Hari Sastra Nasional, serta Parade Masa 3 dalam rangka
memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80.
“Kami berharap
masyarakat terus mengapresiasi sastra dan literasi Indonesia. Jangan lupa
datang kembali pada acara berikutnya,” ujar Achmad.