Gubernur Jakarta
Pramono Anung saat ditemui di acara Halal Bihalal PWNU di Masjid Al Awwabin,
Jakarta Selatan pada Minggu (27/4/2025).(Kompas.com/Hanifah Salsabila)
Jakarta
— Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memperpanjang jam
operasional perpustakaan dan museum di wilayah ibu kota hingga malam hari.
Kebijakan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Penjabat (Pj)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk meningkatkan akses literasi dan
pendidikan bagi masyarakat.
Saat
ini, mayoritas perpustakaan di bawah naungan Pemprov DKI hanya beroperasi
hingga pukul 16.00 WIB. Pramono menilai jam operasional tersebut terlalu
singkat dan tidak memberikan ruang bagi warga yang baru bisa datang setelah
selesai bekerja atau beraktivitas di siang hari.
"Perpustakaan
akan kami buka sampai malam, mungkin jam 10 atau jam 11 malam. Ini bagian dari
memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dan masyarakat yang
membutuhkan," ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/5/2025),
dikutip dari Kompas TV.
Salah
satu perpustakaan yang akan menerapkan kebijakan ini lebih awal adalah Pusat
Dokumentasi Sastra HB Jassin yang berlokasi di Taman Ismail Marzuki (TIM),
Cikini, Jakarta Pusat. Menurut Pramono, perpustakaan tersebut akan menjadi
proyek percontohan sebelum kebijakan diperluas ke seluruh fasilitas
perpustakaan dan museum di Jakarta.
"Kita
akan mulai dari HB Jassin, menurut saya itu segera, lalu diteruskan ke tempat
lain," katanya.
Pramono
juga menekankan bahwa kebijakan ini akan diimbangi dengan peningkatan kualitas
fasilitas, termasuk pencahayaan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung.
Pemerintah juga tengah mengkaji sumber pendanaan, termasuk dari APBD dan
program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Kebijakan
ini disambut positif oleh masyarakat. Banyak warga menilai langkah tersebut
dapat menjadi solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu untuk
mengakses perpustakaan pada jam kerja reguler. Di sisi lain, beberapa warga
berharap pemerintah juga memperhatikan perawatan fasilitas agar tetap layak
digunakan hingga malam hari.
Kebijakan
ini disambut positif oleh masyarakat. Banyak warga menilai langkah tersebut
dapat menjadi solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu untuk
mengakses perpustakaan pada jam kerja reguler. Di sisi lain, masyarakat juga
berharap pemerintah memperhatikan kesiapan fasilitas penunjang. Mereka
menginginkan penerangan yang memadai, kehadiran petugas, serta kenyamanan yang
tetap terjaga meski operasional berlangsung hingga malam hari.
Dengan
perpanjangan jam operasional ini, Pemprov DKI berharap dapat meningkatkan minat
baca dan memperluas kesempatan belajar sepanjang hari bagi seluruh lapisan
masyarakat Jakarta.