Tuesday, March 11, 2025

Puisi Chairil Anwar 'Aku' Hiasi Subway Seoul, Sastra Indonesia Mendunia

Jakarta, 9 Maret 2025 – Puisi legendaris "Aku" karya Chairil Anwar kini terpampang di dua stasiun kereta bawah tanah di Seoul, Korea Selatan. Karya sastra Indonesia tersebut dipajang dalam bahasa Indonesia dan Korea di Stasiun Yeouido (Jalur 5) serta Stasiun Gangnam (Jalur 2) sejak 2023. Inisiatif ini merupakan bagian dari Program Puisi Multinasional yang digagas Pemerintah Kota Seoul untuk memperkenalkan sastra dunia kepada masyarakat Korea. 

Program ini diselenggarakan oleh Seoul Metro bekerja sama dengan komunitas sastra dan kedutaan besar dari berbagai negara. Puisi Aku, yang ditulis oleh Chairil Anwar pada 1943, dipilih sebagai representasi Indonesia dalam program ini. Terjemahan dalam bahasa Korea turut disertakan, memungkinkan masyarakat setempat memahami makna kuat yang terkandung dalam puisi tersebut.

Puisi karya Chairil Anwar terpampang di Stasiun Bawah Tanah KRL Seoul, Korsel. (Tangkapan layar instagram @indonesiainseoul)

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, mengungkapkan apresiasinya atas penghormatan ini. 

“Ini adalah langkah penting dalam memperkenalkan sastra Indonesia ke dunia. Puisi Chairil Anwar tidak hanya mencerminkan semangat perjuangan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang,” ujarnya.

Warga Seoul yang melintas di stasiun pun menunjukkan ketertarikan terhadap puisi tersebut. Beberapa pengunjung bahkan mengabadikan puisi Aku dalam foto dan membagikannya di media sosial. Salah satu warga Korea Selatan, Kim Ji-hoon, mengungkapkan kekagumannya terhadap puisi itu. 

“Bahasanya sangat kuat dan penuh emosi. Ini pertama kalinya saya membaca puisi dari Indonesia, dan saya sangat terkesan,” katanya.

Pengamat sastra, Maman S. Mahayana, menilai kehadiran Aku di subway Seoul sebagai pencapaian bagi sastra Indonesia. “Chairil Anwar adalah ikon sastra yang karyanya tak lekang oleh waktu. Ini membuktikan bahwa puisi Indonesia memiliki daya tarik universal,” jelasnya.

Puisi Aku dikenal sebagai salah satu karya terbesar dalam sejarah sastra Indonesia. Dengan gaya bahasa yang lugas dan penuh semangat, puisi ini merefleksikan sikap pemberontakan serta keteguhan seorang individu dalam menghadapi tantangan hidup. Karya ini telah menginspirasi banyak generasi dan kini semakin mendapat perhatian di kancah internasional.

Pemasangan puisi ini dijadwalkan berlangsung selama satu bulan sebagai bagian dari kampanye literasi global. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga menyatakan harapannya agar lebih banyak karya sastra Indonesia yang dapat dipromosikan di berbagai negara.

Dengan hadirnya puisi Chairil Anwar di subway Seoul, sastra Indonesia semakin mendapatkan tempat di panggung dunia, membuktikan bahwa karya-karya klasik tetap relevan dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas.



Teks: Intan Safitri

Bacaan Wajib Generasi Z untuk Masa Depan yang Cerah

  Membaca merupakan salah satu cara terbaik bagi generasi muda untuk memperluas wawasan, memperkaya pemikiran, dan menemukan inspirasi dalam...