Jakarta — Pameran sastra bertajuk Mengunci Ingatan resmi dibuka di Galeri PDS-H.B. Jassin, GD. Ali Sadikin Lt. 4, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (19/4). Acara ini diselenggarakan untuk memperingati satu tahun wafatnya sastrawan Yudhistira ANM Massardi. Penyelenggara menampilkan karya-karya penting sang penyair, termasuk puisi, naskah drama, dan catatan pribadi yang belum pernah dipublikasikan.
Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta bersama Perpustakaan Jakarta dan Pusat
Dokumen Sastra H.B. Jassin mempersembahkan Pameran Sastra Mengunci Ingatan-
Setahun Kepergian Yudhistira ANM Massardi.Yud
Kurator pameran, Reda Gaudiamo, menyampaikan bahwa pameran ini bertujuan mengenalkan kembali kekuatan bahasa dan ide-ide kritis Yudhistira kepada generasi masa kini.
“Kami ingin membuka ruang dialog antara karya Yudhistira dan pembacanya hari ini,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Pameran
memamerkan puisi terkenal seperti Sajak Sikat Gigi dan Arjuna Mencari Cinta,
serta potongan naskah drama Opera Sembelit yang dikenal dengan satire
sosialnya. Selain itu, pengunjung dapat melihat langsung naskah asli yang
ditulis tangan, lengkap dengan coretan revisi dan catatan proses kreatif
penulis.
Instalasi
interaktif juga disiapkan, termasuk dokumentasi visual serta rekaman audio
Yudhistira membacakan puisinya sendiri. Penyelenggara berharap pendekatan ini
dapat memberikan pengalaman yang lebih imersif dan emosional bagi pengunjung.
Beberapa pengunjung menyampaikan kesan mendalam terhadap pameran tersebut. Nadia, mahasiswa, menyebut pameran ini sebagai ruang belajar.
“Saya melihat langsung bagaimana puisi itu lahir, dari ide mentah sampai jadi karya utuh,” katanya.
Galih, seorang penikmat sastra, menyatakan bahwa puisi Yudhistira tetap relevan.
“Meski ditulis puluhan tahun lalu, isinya seperti mencerminkan kondisi hari ini,” ujarnya.
Pameran
berlangsung hingga 8 Mei 2025 sebagai bagian dari program Gerakan Literasi
Jakarta yang digagas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta. Selain
pameran, panitia juga menggelar diskusi sastra, pemutaran film dokumenter,
serta pembacaan puisi oleh berbagai tokoh sastra.
Yudhistira
ANM Massardi dikenal sebagai pelopor puisi humor di Indonesia. Dua buku
terakhirnya, Akhirnya Kita Seperti Dedaun dan Dari Paris untuk Cinta, yang
terbit pada awal 2024, memperkuat reputasinya sebagai penyair yang mampu
memadukan keindahan, satire, dan kedalaman emosi dalam karyanya.
Pameran
ini terbuka untuk umum. Penyelenggara berharap pameran dapat menjadi ruang
refleksi sekaligus penggerak semangat literasi di tengah masyarakat.