Jakarta, 18 Maret 2025 – Antusiasme masyarakat mengunjungi Perpustakaan Jusuf Kalla yang sempat meningkat selama awal Ramadan kini mulai menurun. Jika sebelumnya jumlah pengunjung mencapai 350-500 orang per hari, kini angka tersebut perlahan turun mendekati rata-rata kunjungan harian sebelum Ramadan, yaitu sekitar 200 orang.
Penurunan
ini terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang Idul fitri.
Banyak pengunjung yang sebelumnya datang untuk membaca atau menghabiskan waktu
sebelum berbuka puasa kini lebih memilih fokus pada persiapan mudik atau
kegiatan ibadah di rumah dan masjid.
Perpustakaan Jusuf Kalla yang terletak di Universitas
Islam Internasional Indonesia, Depok |
"Di awal Ramadan, banyak pengunjung yang datang karena ingin mengisi waktu dengan membaca atau mengerjakan tugas. Namun, mendekati akhir bulan, jumlahnya mulai berkurang drastis," ujar Staff perpustakaan, Ahmad Rasyid
Menurutnya,
mayoritas pengunjung yang biasanya terdiri dari pelajar dan mahasiswa mulai
sibuk dengan persiapan libur Lebaran, sehingga waktu yang mereka habiskan di
perpustakaan berkurang. "Kebanyakan yang datang sekarang adalah pengunjung
setia yang memang rutin membaca di sini," tambahnya.
Salah satu mahasiswa, Laila (22), mengaku lebih jarang datang ke perpustakaan karena mulai disibukkan dengan persiapan pulang kampung.
"Awal Ramadan saya sering ke sini karena suasananya tenang, tapi sekarang saya lebih fokus menyelesaikan tugas sebelum liburan," katanya.
Selain
faktor libur Lebaran, penurunan jumlah pengunjung juga dipengaruhi oleh
meningkatnya kegiatan ibadah di masjid dan pusat keagamaan. Beberapa pengunjung
yang sebelumnya menghabiskan waktu membaca di sore hari kini lebih memilih
untuk menghadiri kajian Ramadan atau melakukan persiapan menjelang Hari Raya.
Meski
mengalami penurunan, pihak pengelola perpustakaan tetap berupaya menarik minat
masyarakat dengan berbagai program literasi yang masih berlangsung hingga akhir
Ramadan. Beberapa kegiatan, seperti diskusi buku, kajian Islami, serta pameran
literatur bertema Ramadan, tetap diadakan untuk mempertahankan antusiasme
pengunjung.
"Kami
memahami bahwa perubahan aktivitas masyarakat selama Ramadan memengaruhi jumlah
kunjungan. Namun, kami berharap kondisi ini hanya bersifat sementara dan
setelah Lebaran jumlah pengunjung akan kembali meningkat," kata Ahmad.
Perpustakaan Jusuf Kalla terus berupaya menciptakan suasana yang nyaman agar masyarakat tetap menjadikannya sebagai tempat belajar dan membaca sepanjang tahun, bukan hanya saat Ramadan.
Teks: Intan Safitri